Senin, 02 Juli 2012

INFERTILITAS

A.                Pengertian
Fertilitas adalah kemampuan seorang istri menjadi hamil dan suami bisa menghamili.
Infertilitas (pasangan mandul) adalah pasangan suami istri yang telah menikah selama satu tahun dan sudah melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum memiliki anak. (Sarwono, 2000).

Infertilitas adalah pasangan yang telah kawin dan hidup harmonis serta berusaha selama satu tahun tetapi belum hamil. (Manuaba, 1998).

Infertilitas adalah ketidakmampuan untuk hamil dalam waktu satu tahun. Infertilitas primer bila pasutri tidak pernah hamil dan infertilitas sekunder bila istri pernah hamil. (Siswandi, 2006).
B.              Faktor Penyebab

1. Infertilitas Disengaja
Infertilitas yang disengaja disebabkan pasangan suami istri menggunakan alat kontrasepsi baik alami, dengan alat maupun kontrasepsi mantap.

2. Infertilitas Tidak Disengaja
1.      Pihak Suami, disebabkan oleh:  a) Gangguan spermatogenesis (kerusakan pada sel-sel testis), misal: aspermia, hypospermia, necrospermia. b) Kelainan mekanis, misal: impotensi, ejakulatio precox, penutupan ductus deferens, hypospadia, phymosis. Infertilitas yang disebabkan oleh pria sekitar 35-40 %.
  1. Pihak Istri, penyebab infertilitas pada istri sebaiknya ditelusuri dari organ luar sampai dengan indung telur. a) Gangguan ovulasi, misal: gangguan ovarium, gangguan hormonal. b) Gangguan ovarium dapat disebabkan oleh faktor usia, adanya tumor pada indung telur dan gangguan lain yang menyebabkan sel telur tidak dapat masak. Sedangkan gangguan hormonal disebabkan oleh bagian dari otak (hipotalamus dan hipofisis) tidak memproduksi hormon-hormon reproduksi seperti FSH dan LH.  c) Kelainan mekanis yang menghambat pembuahan, meliputi kelainan tuba, endometriosis, stenosis canalis cervicalis atau hymen, fluor albus, kelainan rahim. d) Kelainan tuba disebabkan adanya penyempitan, perlekatan maupun penyumbatan pada saluran tuba. e) Kelainan rahim diakibatkan kelainan bawaan rahim, bentuknya yang tidak normal maupun ada penyekat. Sekitar 30-40 % pasien dengan endometriosis adalah infertil. Endometriosis yang berat dapat menyebabkan gangguan pada tuba, ovarium dan peritoneumInfertilitas yang disebabkan oleh pihak istri sekitar 40-50 %, sedangkan penyebab yang tidak jelas kurang lebih 10-20 %.
C.                Pemeriksaan Infertilitas
Syarat-Syarat Pemeriksaan :
Pasangan infertil merupakan satu kesatuan biologis sehingga keduanya sebaiknya dilakukan pemeriksaan. Adapun syarat-syarat sebelum dilakukan pemeriksaan adalah:
  1. Istri dengan usia 20-30 tahun baru diperiksa setelah berusaha mendapatkan anak selama 12 bulan.
  2. Istri dengan usia 31-35 tahun dapat langsung diperiksa ketika pertama kali datang.
  3. Istri pasangan infertil dengan usia 36-40 tahun dilakukan pemeriksaan bila belum mendapat anak dari perkawinan ini.
  4. Pemeriksaan infertil tidak dilakukan pada pasangan yang mengidap penyakit.
Pertama kali yang dilakukan dalam pemeriksaan adalah dengan mencari penyebabnya. Adapun langkah pemeriksaan infertilitas adalah sebagai berikut :
  • Anamnesa, terdiri dari pengumpulan data dari pasangan suami istri secara umum dan khusus.
Anamnesa umum
Berapa lama menikah, umur suami istri, frekuensi hubungan seksual, tingkat kepuasan seks, penyakit yang pernah diderita, teknik hubungan seks, riwayat perkawinan yang dulu, apakah dari perkawinan dulu mempunyai anak, umur anak terkecil dari perkawinan tersebut.
Anamnesa khusus
Istri : Usia saat menarche, apakah haid teratur, berapa lama terjadi perdarahan/ haid, apakah pada saat haid terjadi gumpalan darah dan  rasa nyeri, adakah keputihan abnormal, apakah pernah terjadi kontak bleeding, riwayat alat reproduksi (riwayat operasi, kontrasepsi, abortus, infeksi genitalia).
Suami : Bagaimanakah tingkat ereksi, apakah pernah mengalami penyakit hubungan seksual, apakah pernah sakit mump (parotitis epidemika) sewaktu kecil.
Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan ovulasi dapat diketahui dengan berbagai pemeriksaan diantaranya : a) Penatalaksanaan suhu basal; Kenaikan suhu basal setelah selesai ovulasi dipengaruhi oleh hormon progesteron. b) Pemeriksaan vaginal smear; Pengaruh progesteron menimbulkan sitologi pada sel-sel superfisial. c) Pemeriksaan lendir serviks; Hormon progesteron menyebabkan perubahan lendir serviks menjadi kental. d) Pemeriksaan endometrium. e) Pemeriksaan endometrium; Hormon estrogen, ICSH dan pregnandiol.
Gangguan ovulasi disebabkan : a) Faktor susunan saraf pusat ; misal tumor, disfungsi, hypothalamus, psikogen.  b)    Faktor intermediate ; misal gizi, penyakit kronis, penyakit metabolis. c) Faktor ovarial ; misal tumor, disfungsi, turner syndrome.
Terapi : Sesuai dengan etiologi, bila terdapat disfungsi kelenjar hipofise ddengan memberikan pil oral yang mengandung estrogen dan progesteron, substitusi terapi (pemberian FSH dan LH) serta pemberian clomiphen untuk merangsang hipofise membuat FSH dan LH. Selain clomiphen dapat diberikan bromokriptin yang diberikan pada wanita anovulatoir dengan hiperprolaktinemia. Atau dengan pemberian Human Menopausal Gonadotropin/ Human Chorionic Gonadotropin untuk wanita yang tidak mampu menghasilkan hormon gonadotropin endogen yang adekuat.

Pemeriksaan Sperma
Pemeriksaan sperma dinilai atas jumlah spermatozoa, bentuk dan pergerakannya. Sperma yang ditampung/ diperiksa adalah sperma yang keluar dari pasangan suami istri yang tidak melakukan coitus selama 3 hari. Pemeriksaan sperma dilakukan 1 jam setelah sperma keluar.
  • Ejakulat normal :  volume  2-5 cc, jumlah spermatozoa 100-120 juta per cc, pergerakan 60 % masih bergerak selama 4 jam setelah dikeluarkan, bentuk abnormal 25 %.
  • Spermatozoa pria fertil  : 60 juta per cc atau lebih, subfertil : 20-60 juta per cc, steril : 20 juta per cc atau kurang.
Sebab-sebab kemandulan pada pria adalah masalah gizi, kelainan metabolis, keracunan, disfungsi hipofise, kelainan traktus genetalis (vas deferens).

Pemeriksaan Lendir Serviks
Keadaan dan sifat lendir yang mempengaruhi keadaan spermatozoa adalah : a) Kentalnya lendir serviks; Lendir serviks yang mudah dilalui spermatozoa adalah lendir yang cair. b) pH lendir serviks; pH lendir serviks ± 9 dan bersifat alkalis. c) Enzim proteolitik. d) Kuman-kuman dalam lendir serviks dapat membunuh spermatozoa.
Baik tidaknya lendir serviks dapat diperiksa dengan :
  • Sims Huhner Test (post coital tes), dilakukan sekitar ovulasi. Pemeriksaan ini menandakan bahwa : teknik coitus baik, lendir cerviks normal, estrogen ovarial cukup ataupun sperma cukup baik.
  • Kurzrork Miller Test, dilakukan bila hasil dari pemeriksaan Sims Huhner Test kurang baik dan dilakukan pada pertengahan siklus.
Terapi yang diberikan adalah pemberian hormone estrogen ataupun antibiotika bila terdapat infeksi.

Untuk mengetahui keadaan tuba dapat dilakukan : a) Pertubasi (insuflasi = rubin test); pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan CO2 ke dalam cavum uteri. b) Hysterosalpingografi; pemeriksaan ini dapat mengetahui bentuk cavum uteri, bentuk liang tuba bila terdapat sumbatan. c) Koldoskopi; cara ini dapat digunakan untuk melihat keadaan tuba dan ovarium. e) Laparoskopi; cara ini dapat melihat keadaan genetalia interna dan sekitarnya.
Pemeriksaan Endometrium
Pada saat haid hari pertama atau saat terjadi stadium sekresi dilakukan mikrokuretase.
Jika pada stadium sekresi tidak ditemukan, maka : endometrium tidak bereaksi terhadap progesteron, produksi progesterone kurang.
Terapi yang diberikan adalah pemberian hormon progesteron dan antibiotika bila terjadi infeksi.
Nasehat Untuk Pasangan Infertil
Bidan dapat memberikan nasehat kepada pasangan infertil, diantaranya :
Referensi
Bagian Obstetric Dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. 1981. Ginekologi. Elstar Offset, Bandung.
Manuaba, IBG, 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Arcan. Jakarta.
Manuaba, IBG, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Dan Keluarga Berencana Untuk Bidan. EGC. Jakarta.
Sarwono, 1999. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.
Rabe, Thomas, 2002. Buku Saku Ilmu Kandungan, Hipokrates, Jakarta.
www/portalkalbe/files/cdk/files/13obatovulasiO81/13obatovulasiO81. Setiabudy, R. Tinjauan Farmakologik Beberapa Obat Yang Menginduksi Ovulasi. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Medical Faculty Of Hasanudin University, 2005. Hubungan Endometriosis Dengan Infertilitas, Makasar.
Wardoyo, Hasto, 2002. Infertilitas. Makalah Seminar Bayi Tabung. RSUP dr. Sardjito, Yogyakarta.

A.                Pengertian
Fertilitas adalah kemampuan seorang istri menjadi hamil dan suami bisa menghamili.
Infertilitas (pasangan mandul) adalah pasangan suami istri yang telah menikah selama satu tahun dan sudah melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum memiliki anak. (Sarwono, 2000).

Infertilitas adalah pasangan yang telah kawin dan hidup harmonis serta berusaha selama satu tahun tetapi belum hamil. (Manuaba, 1998).

Infertilitas adalah ketidakmampuan untuk hamil dalam waktu satu tahun. Infertilitas primer bila pasutri tidak pernah hamil dan infertilitas sekunder bila istri pernah hamil. (Siswandi, 2006).
B.              Faktor Penyebab

1. Infertilitas Disengaja
Infertilitas yang disengaja disebabkan pasangan suami istri menggunakan alat kontrasepsi baik alami, dengan alat maupun kontrasepsi mantap.

2. Infertilitas Tidak Disengaja
1.      Pihak Suami, disebabkan oleh:  a) Gangguan spermatogenesis (kerusakan pada sel-sel testis), misal: aspermia, hypospermia, necrospermia. b) Kelainan mekanis, misal: impotensi, ejakulatio precox, penutupan ductus deferens, hypospadia, phymosis. Infertilitas yang disebabkan oleh pria sekitar 35-40 %.
  1. Pihak Istri, penyebab infertilitas pada istri sebaiknya ditelusuri dari organ luar sampai dengan indung telur. a) Gangguan ovulasi, misal: gangguan ovarium, gangguan hormonal. b) Gangguan ovarium dapat disebabkan oleh faktor usia, adanya tumor pada indung telur dan gangguan lain yang menyebabkan sel telur tidak dapat masak. Sedangkan gangguan hormonal disebabkan oleh bagian dari otak (hipotalamus dan hipofisis) tidak memproduksi hormon-hormon reproduksi seperti FSH dan LH.  c) Kelainan mekanis yang menghambat pembuahan, meliputi kelainan tuba, endometriosis, stenosis canalis cervicalis atau hymen, fluor albus, kelainan rahim. d) Kelainan tuba disebabkan adanya penyempitan, perlekatan maupun penyumbatan pada saluran tuba. e) Kelainan rahim diakibatkan kelainan bawaan rahim, bentuknya yang tidak normal maupun ada penyekat. Sekitar 30-40 % pasien dengan endometriosis adalah infertil. Endometriosis yang berat dapat menyebabkan gangguan pada tuba, ovarium dan peritoneumInfertilitas yang disebabkan oleh pihak istri sekitar 40-50 %, sedangkan penyebab yang tidak jelas kurang lebih 10-20 %.
C.                Pemeriksaan Infertilitas
Syarat-Syarat Pemeriksaan :
Pasangan infertil merupakan satu kesatuan biologis sehingga keduanya sebaiknya dilakukan pemeriksaan. Adapun syarat-syarat sebelum dilakukan pemeriksaan adalah:
  1. Istri dengan usia 20-30 tahun baru diperiksa setelah berusaha mendapatkan anak selama 12 bulan.
  2. Istri dengan usia 31-35 tahun dapat langsung diperiksa ketika pertama kali datang.
  3. Istri pasangan infertil dengan usia 36-40 tahun dilakukan pemeriksaan bila belum mendapat anak dari perkawinan ini.
  4. Pemeriksaan infertil tidak dilakukan pada pasangan yang mengidap penyakit.
Pertama kali yang dilakukan dalam pemeriksaan adalah dengan mencari penyebabnya. Adapun langkah pemeriksaan infertilitas adalah sebagai berikut :
  • Anamnesa, terdiri dari pengumpulan data dari pasangan suami istri secara umum dan khusus.
Anamnesa umum
Berapa lama menikah, umur suami istri, frekuensi hubungan seksual, tingkat kepuasan seks, penyakit yang pernah diderita, teknik hubungan seks, riwayat perkawinan yang dulu, apakah dari perkawinan dulu mempunyai anak, umur anak terkecil dari perkawinan tersebut.
Anamnesa khusus
Istri : Usia saat menarche, apakah haid teratur, berapa lama terjadi perdarahan/ haid, apakah pada saat haid terjadi gumpalan darah dan  rasa nyeri, adakah keputihan abnormal, apakah pernah terjadi kontak bleeding, riwayat alat reproduksi (riwayat operasi, kontrasepsi, abortus, infeksi genitalia).
Suami : Bagaimanakah tingkat ereksi, apakah pernah mengalami penyakit hubungan seksual, apakah pernah sakit mump (parotitis epidemika) sewaktu kecil.
Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan ovulasi dapat diketahui dengan berbagai pemeriksaan diantaranya : a) Penatalaksanaan suhu basal; Kenaikan suhu basal setelah selesai ovulasi dipengaruhi oleh hormon progesteron. b) Pemeriksaan vaginal smear; Pengaruh progesteron menimbulkan sitologi pada sel-sel superfisial. c) Pemeriksaan lendir serviks; Hormon progesteron menyebabkan perubahan lendir serviks menjadi kental. d) Pemeriksaan endometrium. e) Pemeriksaan endometrium; Hormon estrogen, ICSH dan pregnandiol.
Gangguan ovulasi disebabkan : a) Faktor susunan saraf pusat ; misal tumor, disfungsi, hypothalamus, psikogen.  b)    Faktor intermediate ; misal gizi, penyakit kronis, penyakit metabolis. c) Faktor ovarial ; misal tumor, disfungsi, turner syndrome.
Terapi : Sesuai dengan etiologi, bila terdapat disfungsi kelenjar hipofise ddengan memberikan pil oral yang mengandung estrogen dan progesteron, substitusi terapi (pemberian FSH dan LH) serta pemberian clomiphen untuk merangsang hipofise membuat FSH dan LH. Selain clomiphen dapat diberikan bromokriptin yang diberikan pada wanita anovulatoir dengan hiperprolaktinemia. Atau dengan pemberian Human Menopausal Gonadotropin/ Human Chorionic Gonadotropin untuk wanita yang tidak mampu menghasilkan hormon gonadotropin endogen yang adekuat.
Pemeriksaan Sperma
Pemeriksaan sperma dinilai atas jumlah spermatozoa, bentuk dan pergerakannya. Sperma yang ditampung/ diperiksa adalah sperma yang keluar dari pasangan suami istri yang tidak melakukan coitus selama 3 hari. Pemeriksaan sperma dilakukan 1 jam setelah sperma keluar.
  • Ejakulat normal :  volume  2-5 cc, jumlah spermatozoa 100-120 juta per cc, pergerakan 60 % masih bergerak selama 4 jam setelah dikeluarkan, bentuk abnormal 25 %.
  • Spermatozoa pria fertil  : 60 juta per cc atau lebih, subfertil : 20-60 juta per cc, steril : 20 juta per cc atau kurang.
Sebab-sebab kemandulan pada pria adalah masalah gizi, kelainan metabolis, keracunan, disfungsi hipofise, kelainan traktus genetalis (vas deferens).
Pemeriksaan Lendir Serviks
Keadaan dan sifat lendir yang mempengaruhi keadaan spermatozoa adalah : a) Kentalnya lendir serviks; Lendir serviks yang mudah dilalui spermatozoa adalah lendir yang cair. b) pH lendir serviks; pH lendir serviks ± 9 dan bersifat alkalis. c) Enzim proteolitik. d) Kuman-kuman dalam lendir serviks dapat membunuh spermatozoa.
Baik tidaknya lendir serviks dapat diperiksa dengan :
  • Sims Huhner Test (post coital tes), dilakukan sekitar ovulasi. Pemeriksaan ini menandakan bahwa : teknik coitus baik, lendir cerviks normal, estrogen ovarial cukup ataupun sperma cukup baik.
  • Kurzrork Miller Test, dilakukan bila hasil dari pemeriksaan Sims Huhner Test kurang baik dan dilakukan pada pertengahan siklus.
Terapi yang diberikan adalah pemberian hormone estrogen ataupun antibiotika bila terdapat infeksi.

Untuk mengetahui keadaan tuba dapat dilakukan : a) Pertubasi (insuflasi = rubin test); pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan CO2 ke dalam cavum uteri. b) Hysterosalpingografi; pemeriksaan ini dapat mengetahui bentuk cavum uteri, bentuk liang tuba bila terdapat sumbatan. c) Koldoskopi; cara ini dapat digunakan untuk melihat keadaan tuba dan ovarium. e) Laparoskopi; cara ini dapat melihat keadaan genetalia interna dan sekitarnya.
Pemeriksaan Endometrium
Pada saat haid hari pertama atau saat terjadi stadium sekresi dilakukan mikrokuretase.
Jika pada stadium sekresi tidak ditemukan, maka : endometrium tidak bereaksi terhadap progesteron, produksi progesterone kurang.
Terapi yang diberikan adalah pemberian hormon progesteron dan antibiotika bila terjadi infeksi.
Nasehat Untuk Pasangan Infertil
Bidan dapat memberikan nasehat kepada pasangan infertil, diantaranya :
Referensi
Bagian Obstetric Dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. 1981. Ginekologi. Elstar Offset, Bandung.
Manuaba, IBG, 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Arcan. Jakarta.
Manuaba, IBG, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Dan Keluarga Berencana Untuk Bidan. EGC. Jakarta.
Sarwono, 1999. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.
Rabe, Thomas, 2002. Buku Saku Ilmu Kandungan, Hipokrates, Jakarta.
www/portalkalbe/files/cdk/files/13obatovulasiO81/13obatovulasiO81. Setiabudy, R. Tinjauan Farmakologik Beberapa Obat Yang Menginduksi Ovulasi. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Medical Faculty Of Hasanudin University, 2005. Hubungan Endometriosis Dengan Infertilitas, Makasar.
Wardoyo, Hasto, 2002. Infertilitas. Makalah Seminar Bayi Tabung. RSUP dr. Sardjito, Yogyakarta.

Dia membuatku bingung !!

Ya ampun bloggy !!! Dia benar-benar buat aku kebingungan saat ini !!
bukannya aku tak senang,, justru sebaliknya !!

namun sikapnya benar-benar menimbulkan sejuta pertanyaan dan rasa tak percaya akan semua ini !!

Apa ini semua memang sungguh-sungguh atau.....?????

ah,, entahlah bloggy.. aku tak sanggup memikirkan hal terburuk yang mungkin akan terjadi dan terulang seperti dulu !!

tapi yang jelas aku sangat menikmati hari-hariku saat ini...
do'a ku terkabul,, aku sangat semangat menjalani hari-hari walau aku tau aku tak dapat menghindar dari rintangan-rintangan yang ada..

karena itu harus ku hadapi, ku lawan dan ku lalui..

"Happy Ending" itulah yang ku harapkan kelak...

Hidup ini bagai sinetron bagiku... (bukan berarti aku maniak sinetron ya !!)
kisah ini memang nyata , namun ada sedikit kesan seperti fiktif didalamnya..
alur cerita ini tidak monoton, melainkan penuh warna...

ada sedih, ada juga tawa..
ada suka, ada juga duka..
ada kejujuran dan ada juga kepalsuan !!

memang benar seperti cerita disepenggal bait lagunya Nike Ardila
"Dunia ini panggung sandiwara,, ceritanya mudah berubah...."

mudah berubah seiring dengan berjalannya waktu dan makin terlihatnya watak asli orang-orang disekitar kita...!!!
Tapi,, seperti apapun sosok dia, watak dia..
yang jelas aku kagum akan dirinya,, meski aku tak tahu sampai kapan aku akan dibuatnya kebingungan seperti ini ???!!!

Yaaaa,,, biarlah berjalan seperti yang telah dikehendakkan..
dan semoga aku tak terjatuh dalam curam yang sama seperti waktu dulu..

Aku teryakinkan bahwa akan ada Ending yang Happy...
Entah kapan, namun pasti kan datang.....

Trimakasih ya Rabb... ^.^

Minggu, 01 Juli 2012

ya Allah,, apa aku sedang dimabuk cinta???

"sudah sekian lama ku alami perih putus cinta dan mulai terbiasa hidup sendiri tanpa asmara,, dan hadirmu membawa cinta sembuhkan lukaku, kau berbeda dari yang ku kira...!!!"

Sepenggal kalimat yang ku ambil dari sebuah lagu berjudul "Aku Jatuh Cinta" begitu mewakili keadaanku yang sekarang ini..
Aku sendiri bingung,, benarkah aku sedang "dimabuk cinta" ataukah hanya prasaan senang yang sesaat???
Entahlah,, akupun bingung untuk menjawabnya !!
Aku sepertinya masih berhati-hati dalam memilih seseorang untuk hadir mengisi ruang di hati ini !!

Bukannya aku takut kecewa lagi,, tapi kini aku sadar bahwa sanya aku ini bukan lagi seorang ABG yang mencari seorang pacar..
Melainkan aku adalah wanita dewasa yang mencari sosok  pria yang mampu membimbing, melindungi dan menyayangiku setulus hatinya !!
Menerimaku apa adanya, dan bukan hanya mencintai diri ini, melainkan mencintai dan menyayangi keluargaku, sama seperti ia menyayangi keluarganya..

Aku sendiri tak ingin menargetkan kapan aku akan mulai melangkah lebih jauh,,
biarlah Allah SWT yang menentukan kapan dan siapa jodohku kelak...

hmmm,, about him..
saat ini aku masih berteman dengannya,, 
tak ingin banyak berharap, tapi aku merasa nyaman saat dengannya meski jauh...
dia sosok yang humoris dan penuh kasih serta penuh tanggung jawab menurutku..!!
aku salut dibuat olehnya...
Aku bangga akan sosok dia..
Beruntungnya seorang ibu yang telah melahikannya ke dunia ni,,
dan sungguh beruntung diri ini dapat mengenalnya...

Leaflet PHBS


PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


By : Rina Endah Puri (DA 09010)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG

Olah Raga Teratur Cerminan Hidup Sehat
Apa itu Olahraga ???
Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur, yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani.


Apa Manfaat dari Olahraga ???

Mengurangi resiko terjadinya :
darah tinggi
Penyakit Jantung Koroner
Kencing Manis
Mengurangi Stres
Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Makanan Sehat dan Bergizi

Makanan sehat adalah makanan yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, mengandung karbohidrat, protein, vitamin, mineral, lemak dan dalam komposisi yang seimbang.


Macam-macam Makanan Sehat dan Bergizi

a)   Kurangi Lemak : Gunakan minyak yang sedikit saat menggoreng atau menumis,

b)  Perbanyak serat : Sumber serat bisa ditemukan dalam gandum, oatmeal, nasi merah, roti gandum.

c)   Perbanyak sayur dan buah segar


d)  Batasi yang manis : Kalau bisa, hindari minuman beraroma buah, soda, teh, dan kopi yang sangat manis. Gula di dalam minuman itu sangat tinggi. Ini yang bikin perut jadi buncit.

e)   Kurangi Garam : Gunakan lebih sedikit garam saat memasak. Kalau bisa jangan tambahkan garam lagi saat di meja makan. Hindari sumber-sumber garam tersembunyi, seperti acar, daging olahan, sayur kalengan.


..dan jangan lupa mencuci tangan sebelum dan sesudah makan / masak!!!