Senin, 01 Oktober 2018

Ada Apa Dengan Diriku?!

Aku bingung...
Apa sebenarnya yang sedang terjadi dengan diriku?!
Setan apa yang sedang merasuki tubuhku?!
Hingga aku selalu merasa ingin marah tanpa sebab yang pasti
Tanpa aku tahu pada siapa sebenarnya aku marah!!

Tuhan...
Apa yang terjadi dengan diri ini?!
Meracau tak jelas nyaris setiap hari...
Aku lelah, ya Tuhan...
Entah apa yang sedang ku butuhkan saat ini!
Perhatian, kasih sayang, cinta, semua telah ku dapatkan...
Tapi dalam benak ini, ingin sekali rasanya aku benar benar menyendiri...
Berkecamuk asa dalam diri ini..
Entah apa yang aku ragu kan
Entah apa yang aku bimbangkan
Entah apa dan harus bagaimana aku bersikap..

Tuhan...
Aku hanya mampu diam dalam emosi
Aku hanya mampu menahan amarah tanpa tahu harus bagaimana meluapkannya dan meredakannya..
Aku selalu merasa seperti sedang dalam lingkaran api cemburu..
Entah aku cemburu pada siapa..
Entah sebab apa aku cemburu..

Tuhan...
Sejak dulu aku terbiasa sendiri
Aku terbiasa tak ditemani oleh siapapun
Kini, hadirlah seseorang dalam hidupku yang sering menemani hariku..
Sering rindu akan sosok ku..
Sering rindu ingin jumpa denganku..

Apa jiwa dan raga ini "terkejut" dengan kehadirannya?!
Aku membiasakan diri tak berteman lagi dengan sepi..
Dan itu tidaklah sulit bagiku melewatinya..
Meninggalkan kebiasaan lamaku yg selalu menyendiri...

Aku seperti kecewa..
Aku seperti cemburu..
Aku seperti tak ikhlas..
Kala ia akan pergi walau hanya untuk sehari saja..
Apa rasa cemburuku berlebihan, Tuhan?!
Kini aku hanya merasa ingin kembali berteman dengan sepi..
Kembali merasakan kebiasaan lama ku..
Sendiri dalam diam..
Sendiri tanpa kawan..
Sendiri dalam keheningan..
Dan sendiri sembari menerka nerka apa yang akan terjadi denganku di masa depan...

Oh, Tuhan...
Jangan biarkan aku merasakan amarah yang tak jelas ini dalam waktu lama..
Jangan biarkan aku menyukai lg sang "sepi" menemaniku..
Jangan biarkan aku menyakiti hati orang orang yang menyayangiku..
Jangan biarkan aku membuat kecewa orang yang mencintaiku dengan tulus..
Jangan biarkan, Tuhan...
Jangan biarkan semua itu terjadi..

Mungkin kini aku hanya butuh waktu untuk benar benar sendiri
Benar benar merenungi segala yg terjadi dalam hidupku...
Jaga aku, Tuhan..
Jaga hatiku..
Jaga lisanku..
Jaga fikiranku..
Agar aku tak lagi menerka yang tak pasti
Agar aku tak meyakiti hati yang tak pantas untuk tersakiti
Agar aku bisa selalu merasa bahagia meski duka merudunku sesekali...

Kamis, 02 Agustus 2018

Antara pilihan dan takdir

Bloggy... kamu percaya sama yang namanya "karma" gak???
Kalo aku sih "yess...!!"
Bloggy... lagi lagi aku dihadapkan dengan "pilihan"..
Bagiku, pilihan itu sungguh sebuah kata kerja yang sangat menyebalkan!!
Karena ketika kita harus memilih salah satu pilihan diantara pilihan yang lain, maka akan terasa sangat menyakitkan menjadi yang tidak dapat dipilih...

Ini bukan tetang siapa yang terpilih dan tidak dipilih..
Tapi ini urusan hati!!
Ini urusan masa depan..
karena akupun tak mau jadi pilihan...
Aku hanya ingin menjadi "takdir" dari seseorang yang sudah Tuhan tetapkan...
Bukan menjadi "pilihan" yang di hendaki seorang manusia...
Ketika kita dihadapkan dengan sebuah pilihan, tentu kita akan menilai baik dan buruknya..
Lebih banyak mana? Baik atau buruknya?!
Itu sungguh menjadi sebuah misteri yang tdk akan bisa dipecahkan dengan mudah dan cepat...
Bila kita harus memilih, ketika kita menjalani pilihan kita, tentu akan selalu ada fikiran untuk membandingkan dengan pilihan yang tidak kota pilih...

Ah,, ini sungguh menyebalkan....
Aku takut karma!!
Aku takut ketika kita tdk memilih pilihan itu, maka akan ada untaian doa yang tak baik tentang kita dan pilihan kita..
Ketikapun ada doa yang baik yang dipanjatkan utk kita oleh yang tidak kita pilih, maka doa itu adalah doa dari hati yang merasa tersakiti karena tidak kita pilih...

Ini bukan siapa yang lebih dulu kita kenal atau kita sayang...
Tapi ini tentang hati....
Ketika kita dipaksa oleh keadaan harus memilih, maka yang tidak terpilih akan merasakan hati yang hancur...
Apakah aku tega menghancurkan hati yang begitu banyak menaruh harap dan angan pada diri ini???

Ini pula bukan tentang siapa yang lebih banyak berkorban...
Karena masing masing diantara pilihan itu sudah banyak berkorban sesuai dengan porsinya...
Ini hanya tentang ketakutan...
Ketakutan akan ketidak bahagiaan dan tentang hancurnya perasaan orang lain...

Oh,, lagi lagi aku harus memikirkan perasaan dan kebahagiaan banyak orang...
Tanpa aku peduli dengan perasaan dan kebahagiaanku sendiri..!!
Pilihan memang sangat menyakitkan..
Menyakitkan hati yang memilih dan yang tdk menjadi pilihan...

Karena ketika kita memilih satu diantara yang lain, pasti akan timbul perasaan berdosa dan tidak bahagia seutuhnya...
Akan selalu ada bayangan tentang yang tidak menjadi pilihan "apakah kini dia tlah bahagia?!"

Ah,, inilah bodohnya diriku...
Selalu memikirkan orang lain tanpa peduli dengan diriku sendiri...
Padahal ketika si "egoisme" datang, maka ia akan berkata:
"Hai kau,, orang yang kau fikirkan dan selalu kau jaga perasaannya, belum tentu kini ia mengingatmu apalagi memikirkanmu...!!"

Oh, Tuhan...
Berkecamuk asa dalam jiwaku kini...
Entah apa yang akan ku putuskan untuk kehidupanku kelak...
Aku hanya dapat berserah padamu...
Semoga apapun yang aku putuskan dan aku jalani, memanglah takdir-Mu yang telah kau rancang tanpa dapat aku ubah...
Sekali lagi, Tuhan...
Aku tak ingin memih jika pada akhirnya apa yang aku putuskan akan menyakiti dan mengecewakan hati banyak orang..
Bahkan lebih buruk dari sekedar itu,
Semua akan membuat masa depan orang lain menjadi kacau dan suram...

Namun aku percaya, rancangan dan takdir-Mu pastilah akan menjadi yang terbaik untuk semua orang...
Bila aku tetap harus memilih, tolong bimbing aku untuk memilih takdir yang tepat sesuai kehendak dan rancangan-Mu...
Tanpa harus ada yang dikecewakan dan merasa tersakiti...
Karena aku tau rasanya kecewa itu seperti apa...

Jumat, 11 Mei 2018

Isyarat Ataukah Kerinduan

Hari ini aku bermimpi tentang suatu hal yang membuatku takut...
Takut bila mimpi itu menjadi kenyataan atau mungkin menjadi isyarat yang tak baik bagiku..
Ya,, aku bermimpi menikah dengan pria yang tidak aku kenal sama sekali..
Aku sangat takut!! Takut sekali...
Takut, karena dalam mimpi itu ada pria yang aku sayangi hadir dalam acara "pernikahan" ku..
Dan dia hanya bisa terdiam pasrah melihat aku dinikahi pria lain
Aku sedih, aku kacau, aku marah dalam mimpi itu
Mimpi itu terasa seperti nyata!!
Aku yang berbalut baju pengantin warna hitam khas jawa lengkap dengan dandanan ala pengantin jawa, tampak terkejut dan tak menyangka akan menikah dengan pria yang belum pernah aku mengenalnya...

Dan ketika aku terbangun dari tidurku, jantungku rasa begitu berdebar kencang...
Aku gelisah dan bertanya tanya, apa sebenarnya maksud dari mimpiku itu?!
Akankah hal "tidak baik" terjadi padaku?!
Ah,, aku tak sanggup bila harus menyimpan mimpi itu seorang diri...
Kemudian aku berinisiatif untuk segera menceritakannya pada pria yang aku sayang..
Pada pria yang aku harapkan akan menjadi imam masa depanku kelak..
Pria yang juga mencintaiku dan menyayangiku setulus hatinya...
Dan saat aku menceritakan isi mimpiku, dia seperti terkejut..
Dia terus bertanya detail dari mimpiku..
Namun akhirnya ia berusaha menenangkan hatiku dan berkata:
"Oh,, itu berarti cinta kita tak akan terpisah.. hatimu sudah menjadi milikku, begitupun sebaliknya, sayang... percayalah, yang akan menjadi pengantin pria itu adalah aku. Kita berdua pasti menikah, sayang..."
Ah,, kata katanya tersebut membuat hatiku menjadi sedikit lebih lega...

Oh, Tuhan....
Sampai kapan kami akan begini?! Selalu terpisah jarak dan waktu..
Izinkanlah kami untuk dapat membina sebuah keluarga kecil baru, Tuhan...
Aku dan dirinya dapat bersatu dalam sebuah mahligai pernikahan dan bekerja bersama membangun sebuah rumah tangga kecil yang harmonis...
Jujur, hati ini begitu merindunya...
Jiwa ini membutuhkannya..
Raga ini sangat rapuh bila tak ada dirinya..
Meski terkadang hati ini sering merasa kesal, marah dan sedikit benci dengan sikapnya yang terkadang seperti "diluar nalar" ku...

2 tahun bersamanya aku merasa begitu nyaman
Aku baru merasakan kasih sayang yang begitu tulus dari seorang pria
Dia yang dengan ikhlas mau menerima kekuranganku
Dia yang tak pernah mengeluh atau menyerah menghadapi sikapku yang cuek, egois, keras kepala dan selalu menentangnya..
Aku benar benar merasa aman dan nyaman ketika bersamanya
Aku selalu merasa sempurna ketika dengannya
Aku selalu merasa bahagia dan merasa selalu menjadi prioritas ketika dengannya
Ya,, dengan dia yang tak pernah berhenti menyayangiku, tak pernah lelah menjagaku, tak pernah memiliki jeda untuk mencintaiku
Kasih dan sayangnya untukku tercurah seutuhnya
Aku selalu merasa menjadi "ratu" ketika dengannya..
Ia selalu menjagaku baik disaat kami dekat maupun jauh..
Ia yang selalu khawatir ketika aku sakit
Ia yang selalu marah ketika aku telat makan

Oh Tuhan... terimakasih Kau telah hadirkan ia dalam hidupku selama 2 tahun ini..
Semoga hubungan ini akan selalu terjaga selamanya...
Semoga hubungan ini bisa menjadi penguat bagi diri kami dalam menghadapi masa depan..
Dan kabulkanlah cita cita kami yang ingin menghalakan hubungan ini dalam mahligai pernikahan yang kami impikan...

Jaga dia dimanapun dia berada, Tuhan...
Aku mencintainya....

Senin, 21 November 2016

Tak Pantas Bersedih

Gak tau kenapa rasanya sesak banget..
mau nangis, tapi gak boleh nangis..
Mau ketawa, tapi itu bukan sesuatu hal yang lucu..
Alhasil otak ini jadi banyak bekerja keras..
Selalu mikir kenapa dulu gak...........
Kalau dulu aku.....
Pasti sekarang aku sudah......

Ah,, tapi sudahlah...
Semua itu kan hanya masa lalu..
Gak selayaknya dan gak sepantasnya aku ingat!
Tak dapat dipungkiri, aku tak bahagia dengan berita ini...

Oh tidak...!!
Aku tidak boleh seperti itu!!
Akupun akan mengalami hal itu kelak..
Aku masih waras kan?

Oh ya ampun....
Bisa habis warasku bila ingat hal itu..
Ada apa dengan diriku ini??
Sudah gila kah aku??
Ato aku masih.....??

Ah,, tidak... tidak...
Tidak mungkin seperti itu..!!
Tidak boleh aku miliki perasaan seperti itu lagi...

Semua sudah menjadi cerita lalu..
Semua sudah menjadi masa lalu..

Hapus... hapus semua kenang akan masa lalu..
Biarkan diri ini saling berbalik berlawanan arah
Berjalan masing masing dan saling temukan kebahagiaan..

Bersamanya mungkin aku takkan bahagia..
Mungkin hanya "dia" yang mampu merasakan bahagia bersamanya..

Biarlah mereka bahagia dengan kebersamaannya..
Akupun demikian..
Berbahagialah aku dengan seseorang yang tak pernah lelah menyayangiku..

Lihatlah, hey diri aku!!
Lihatlah dan janganlah buta!!
Lihat ia sosok yang ada didepan matamu..
Ia kehidupanmu sekarang..
Ia masa depanmu kelak..
Semoga bersama ia (yang akan menjadi masa depanku) aku temukan bahagia..

Percayalah, kau akan lebih berbahagia..
Yakinlah setiap manusia memiliki porsi kebahagiaannya masing masing..
Meski setiap manusia akan merasakan kebahagiaan yang berbeda..
Percayalah, setiap insan kan bahagia pada saatnya..

Berbahagialah wahai diri ini yang saat ini sedang merasakan sedikit "sedih" atau mungkin sedikit "menyesal"..

Oh.. tidak... tidak..!!
Tak sepatutnya ada kata "menyesal"..
Tetap yakin, bahwa kebahagiaanmu pun akan segera tiba...

Bukan bersamanya (masa lalu mu)
Namun bersama dia (masa depanmu)
😊😊😊

*tarik nafas dalam dari hidung.. 😤😤😤
*hembuskan... 😥😥😥
Cintai ia yang mencintaimu saat ini...
Lupakan ia yang menghianatimu dimasa lalu..

☺-tetap tersenyum simetris-☺

Kamis, 08 September 2016

Pada Akhirnya Semua Harus Berakhir

Untuk pertama kalinya aku menerima sebuah pemberian dari seseorang yang telah mampu merebut hatiku..
Dan untuk pertama kali nya pula aku harus membuang semua yg dia beri dari hidupku..
Tak hanya membuang barang yg dia beri,
Kenangan akan dirinya pun harus serta ku buang..

3 bulan 3 minggu..
Bukan waktu yang sebentar bagiku!
Suka dan duka telah aku bagi bersamanya
Tangis dan tawa telah kami lewati jua

Segala hal telah kami lalui bersama
Meski selalu terhalang oleh jarak..
Segala kenang yang tersisa kini harus ku buang jauh

Pergi dari kehidupannya
Menjauh dan berlari, mungkin itu hal yang paling baik untuk saat ini..
Meski itu artinya aku harus menuai luka yang dalam di hatinya..

Tak hanya hatinya..
Sungguh hati ini pun terluka..
Telah banyak rencana indah yang kami buat untuk kehidupan masa depan
Namun kini akhirnya semua itu harus kandas dengan keputusan ku..

Entah ini godaan atau apapun namanya
Yang jelas aku merasa tak mampu lagi mempertahankan semua ini..
Selalu terdapat rasa hampa, rasa hambar dalam menjalin hubungan ini..
Aku merasa tak ada lagi cinta ataupun kasih dariku untuknya..

Bukan karena ada orang ketiga!
Bukan.. bukan sama sekali !!
Tak pernah ada orang ketiga dalam hubungan ini..
Semua ini nyata, entah mengapa perasaan hambar ini menggelayuti hati dan fikiranku..

Keputusan ini terpaksa harus ku ambil..
Terlalu banyak beban difikiranku saat ini..
Aku tak mampu menyelesaikan semuanya secara bersamaan..
Aku tak mau terus menerus menyiksa perasaanmu dengan kelakuanku..
Dengan sikapku yang selalu mengabaikanmu dan sering marah untuk hal yang sama sekali tidak penting..

Aku mengambil keputusan ini dengan sebuah pengharapan..
Kau tak akan berlama lama sakit hati dengan sikapku..
Aku tak ingin kau semakin menjatuhkan hatimu terlalu dalam untukku..

Maafkan aku, sayang...
aku sadar keputusan ini pasti membuatmu bersedih, marah, kecewa, sakit hati dan bahkan membenciku..
Namun tak apalah..
Itu hal yang harus aku terima!

Segeralah hapus semua kenang tentangku, tentang kita dalam hati dan ingatanmu..
Sulit pasti semua itu kau lalui,
Akupun demikian..
Tapi ingatlah, hidup kita ini masih panjang..
Temukan cinta sejatimu yang sebenarnya..
Temukan wanita yang benar bisa mencintaimu, menyayangimu dan mengasihimu sepenuh hatinya..

Kau orang yang baik.. sangat baik bahkan..
Kebahagiaanmu bukanlah denganku..
Maafkan aku yang telah banyak mengecewakanmu..
Sungguh hati ini pun tak benar benar ikhlas meninggalkanmu..
Namun karena sesuatu hal, aku terpaksa meninggalkanmu agar aku mampu menyelesaikan masalahku sendiri disini..

Ingatlah, jika memang Tuhan berkehendak menjadikan aku sebagai tulang rusukmu,
Entah kapan dan dengan cara apa Dia pasti akan mempertemukan dan menyatukan kita..

Maafkan aku sayang,
Segeralah hapus semua kenangan pahit ini..
Aku tak ingin kau berlama lama memendam kekecewaan padaku..
Sampaikan pula maafku untuk keluargamu, untuk ibu, kakak dan saudara saudaramu..

Maaf, aku telah mengecewakan keluarga baikmu itu...
Kini marilah kita menjalani hari hari kita yang baru..
Kau dengan duniamu,
Dan aku dengan duniaku...
Semoga kau sukses disana dan temukan kebahagiaanmu yang kekal
Kebahagiaan yang kau dapat setelah sakut hati yang kau terima dariku..

Rabu, 31 Agustus 2016

Aku Di Masa Ini

diri ini sedang menjelma menjadi sosok yang 'nakal'
tak pernah ingin tahu dengan keadaan orang lain
tak pernah ingin peduli dengan perasaan orang lain
namun merasa puas kala diri ini, perkataan ini menggoreskan luka yg pedih di hati orang lain
setelah ku goreskan luka, ku tambahkan setetes cuka yg membuat pedih itu semakin terasa hampir membunuh..
maaf! mungkin kata itu tak pantas aku ucapkan setelah apa yg aku lakukan..
namun apapun itu, sungguh aku tak mengerti apa yang telah terjadi pada diri ini..
sungguh aku tak merasakan penyesalan telah menyakiti..
mungkin saja belum..
karena aku belum merasakan apa yg kau rasakan..
semoga saja tidak!
sungguh diri ini tak berniat menyakiti
hanya saja ingin lebih menjauh darimu..

bukan karena kau sosok yang tidak romantis..
sungguh bukan karena itu!
ada hal dari dirimu yg membuatku ingin menjauh darimu..
hal yang tak dapat ku ungkapkan padamu..
hal yang mungkin jika ku ungkapkan, akan membuat siapapun yang mendengarnya akan berkata bahwa aku ini wanita 'aneh'

namun dibalik itu semua, percayalah..
jika kita memang ditakdirkan untuk bersama,
sekeras apapun aku atau kau menjauh,
pada akhirnya kita kan bersama jua..
begitupun sebaliknya,
sekeras apapun kau berjuang tuk pertahankan aku,
tuk pertahankan cintamu
namun jika kita tak pernah ditakdirkan tuk bersama
-kau hanya akan jadi bagian dari masa laluku dan akupun demikian-
maka sampai kapanpun perjuanganmu akan hanya menjadi sia sia..

-REP-