Sabtu, 30 Juni 2012

Asuhan Keperawatan OMSK klinik


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus-menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah  (Syamsuhidajat, 1997).
Otitis media supuratif kronik adalah peradangan mukosa telinga tengah disertai keluarnya cairan dari telinga melalui perforasi membran timpani (gendang telinga berlubang).  Masyarakat mengenal OMSK sebagai penyakit congek, kopok, toher atau curek. Cairan yang keluar dari telinga dapat terus menerus atau hilang timbul. Kejadian OMSK dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain suku bangsa, jenis kelamin, tingkat sosioekonomi, keadaan gizi, dan kekerapan mengalami infeksi saluran pernapasan atas (ISPA/ batuk pilek). (Kapita Selekta Kedokteran.1999 )
Otitis media supuratif kronik (OMSK) didalam masyarakat Indonesia dikenal dengan istilah congek, teleran atau telinga berair yang menyebabkan terjadinya peradangan di telinga tengah sehingga dapat terjadi fungsi penurunan pendengaran.

2.2 Etiologi
OMSK, Penyebab terbesar otitis media supuratif kronis adalah infeksi campuran bakteri dari meatus auditoris eksternal , kadang berasal dari nasofaring melalui tuba eustachius saat infeksi saluran nafas atas. Organisme-organisme dari meatus auditoris eksternal termasuk staphylococcus, pseudomonas aeruginosa, B.proteus, B.coli dan aspergillus. Organisme dari nasofaring diantaranya streptococcus viridans (Streptococcus A hemolitikus, streptococcus B hemolitikus dan pneumococcus).

2.3 Patofisiologi
OMSK, Banyak penelitian pada hewan percobaan dan preparat tulang temporal menemukan bahwa adanya disfungsi tuba Eustachius, yaitu suatu saluran yang menghubungkan rongga di belakang hidung (nasofaring) dengan telinga tengah (kavum timpani), merupakan penyebab utama terjadinya radang telinga tengah ini (otitis media, OM). Pada keadaan normal, muara tuba Eustachius berada dalam keadaan tertutup dan akan membuka bila kita menelan. Tuba Eustachius ini berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara telinga tengah dengan tekanan udara luar (tekanan udara atmosfer). Fungsi tuba yang belum sempurna, tuba yang pendek, penampang relatif besar pada anak dan posisi tuba yang datar menjelaskan mengapa suatu infeksi saluran nafas atas pada anak akan lebih mudah menjalar ke telinga tengah sehingga lebih sering menimbulkan OM daripada dewasa.
Pada anak dengan infeksi saluran nafas atas, bakteri menyebar dari nasofaring melalui tuba Eustachius ke telinga tengah yang menyebabkan terjadinya infeksi dari telinga tengah. Pada saat ini terjadi respons imun di telinga tengah. Mediator peradangan pada telinga tengah yang dihasilkan oleh sel-sel imun infiltrat, seperti netrofil, monosit, dan leukosit serta sel lokal seperti keratinosit dan sel mastosit akibat proses infeksi tersebut akan menambah permiabilitas pembuluh darah dan menambah pengeluaran sekret di telinga tengah. Selain itu, adanya peningkatan beberapa kadar sitokin kemotaktik yang dihasilkan mukosa telinga tengah karena stimulasi bakteri menyebabkan terjadinya akumulasi sel-sel peradangan pada telinga tengah. Mukosa telinga tengah mengalami hiperplasia, mukosa berubah bentuk dari satu lapisan, epitel skuamosa sederhana, menjadi pseudostratified respiratory epithelium dengan banyak lapisan sel di antara sel tambahan tersebut. Epitel respirasi ini mempunyai sel goblet dan sel yang bersilia, mempunyai stroma yang banyak serta pembuluh darah. Penyembuhan OM ditandai dengan hilangnya sel-sel tambahan tersebut dan kembali ke bentuk lapisan epitel sederhana.



2.4 Tanda dan Gejala
  1. Gangguan pendengaran/pekak.
  2. Suara berdenging/berdengung (tinitus)
  3. Rasa pusing yang berputar (vertigo).
  4. Rasa nyeri di dalam telinga (Otalgia)
  5. Keluar cairan atau nanah dari telinga tengah (otore)
  6. Gendang telinga berlubang

2.5 Pemeriksan Penunjang
1.       Tes audiometric untuk memeriksa sensitivitas pendengaran
2.       Foto rontgen pada mastoid
3.       Terapi OMSK tipe maligna dengan pembedahan

2.6 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan OMSK yang efektif harus didasarkan pada faktor-faktor penyebab dan pada stadium penyakitnya. Dengan demikian haruslah dievaluasi faktor-faktor yang menyebabkan penyakit menjadi kronis, perubahan-perubahan anatomi yang menghalangi penyembuhan serta mengganggu fungsi, dan proses infeksi yang terdapat ditelinga. Bila didiagnosis kolesteatom, maka mutlak harus dilakukan operasi, tetapi obat -obatan dapat digunakan untuk mengontrol infeksi sebelum operasi.
Prinsip pengobatan tergantung dari jenis penyakit dan luasnya infeksi, dimana pengobatan dapat dibagi atas :
1. Konservatif /obat-obatan
2. Operasi

2.7 Pengkajian Keperawatan
a.   Pengkajian umum
1.      Identitas Klien
Identitas klien terdiri dari Nama klien, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa,alamat, tanggal masuk RS, No. Medrec
2.      Identitas Penanggung Jawab
Identitas penanggung jawab klien terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, alamat, hubungan dengan klien
3.      Keluhan Utama
Biasanya klien atau keluarga klien mengeluh nyeri di sekitar telinga dengan keluarnya cairan atau nanah


4.      Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat kesehatan sekarang merupakan perjalanan penyakit klien mulai dari rumah klien hingga dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan metode PQRST

5.      Riwayat Penyakit Dahulu
Dalam pengkajian riwayat penyakit dahulu ditemukan apakah klien pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya atu pernah menderita penyakit lain hingga harus di rawat di rumah sakit
6.      Riwayat Penyakit Keluarga
Dalam pengkajian riwayat penyakit keluaraga dapat diketahui apakah ada keluarga klien yang memiliki penyakit yang sama seperti klien atau memiliki penyakit menular atau penyakit keturunan lainnya

b.      Pemeriksaan Fisik
1.      Tanda-tanda Vital
TD        : 120/90mmHg
Nadi      : 80X / mnt
RR        : 16-22x / mnt
T           : >37ÂșC
2.      Pemeriksaan fisik persistem
a.       System penginderaan
Telinga        : Telinga tampak kotor dan penuh serumen serta nanah
                      Terdapat lubang pada gendang telinganya
Hidung       : Terdapat secret pada mukosa hidung

b.      System Pernafasan
Inspeksi      : RR dalam batas normal 16-22x/menit
                       Pergerakan dinding dada simetris / asimetris
Auskultasi   : Terdapat suara nafas tambahan/tidak
Palpasi        : adanya nyeri tekan/tidak
Perkusi        : terdengar suara resonan (nyaring) pada dada sebelah kanan

c.       System Cardiovaskuler
Auskultasi   : Dalam batas normal 60-100x/menit
Perkusi        : Terdengar bunyi redup/dullness

d.      System Persarafan
Tingkat kesadaran              : GCS < 15
                                             Terdapat penurunan kesadaran
Terdapat keluhan berupa sakit kepala dan pusing yang hebat

e.       System Pencernaan
-       Penurunan nafsu makan
-       Anorexia/mual muntah

















2.8 Analisa Data
No
Data
Etiologi
Masalah
1.
DS : Kemungkinan klien mengeluh sulit mendengar dan berkomunikasi
DO : - Tampak klien mengalami kesulitan berkomunikasi
-     Tampak adanya serumen di dalam liang telinga klien

OMSK
Maligna metaplastik
Terdapat kolesteatom pada telinga tengah
Ketidaktahuan klien mengenai pentingnya kebersihan telinga
Sekret berbentuk nanah dan bau khas
Otore = PUS pada MAE (kental/busuk)
Pendengaran menurun
Gangguan komunikasi
Gangguan komunikasi
2.
DS : Kemungkinan klien mengeluh tidak dapat mendengar suara di sekitarnya dengan jelas

DO: Klien tampak meminta lawan bicara untuk mengulang pembicaraannya
OMSK
Maligna metaplastik
Terdapat kolesteatom pada telinga tengah
Sekret berbentuk nanah dan bau khas
Otore = PUS pada MAE (kental/busuk)
Ketidakmauan klien untuk membersihkan telinga
Pendengaran menurun
Perubahan persepsi/sensori
Perubahan persepsi/sensoris
3.
DS: Kemungkinan klien mengatakan cemas menghadapi operasi

DO: klien tampak cemas dan sering bertanya mengenai prosedur dan dampak pasca operasi telinga
OMSK
Maligna degenerative
Perforasi pada marginal
Granulasi diliiang telinga luar dari telinga tengah
Polip
Mastoidektomi
Ketidak mampuan klien untuk berobat ke spesialis THT
Cemas
cemas









2.9 Diagnosa Keperawatan
1.      Gangguan komunikasi pada Ny.X keluarga Tn.X b.d penurunan fungsi pendengaran akibat ketidak tahuan klien tentang pentingnya membersihkan telinga
2.      Perubahan persepsi/sensori pada Ny.X keluarga Tn.X b.d infeksi pada telinga tengah akibat ketidak mauan klien membersihkan kotoran telinga
3.      Cemas pada Tn.X b.d menurunnya fungsi pendengaran akibat ketidak mampuan Tn.X (KK) membawa klien untuk berobat ke spesialis THT













Tidak ada komentar:

Posting Komentar