BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian
Sirosis hepatis adalah penyakit
gangguan hati kronis dimana terjadi kerusakan sel hati dan pembentukkan
jaringan fibrosa. (Sylvia A. Price. 2005)
Sirosis hepatis adalah suatu
keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatic yang
berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepar dan
pembentukkan nodulus regenerative. Gambaran ini terjadi akibat nekrosis
hepatoselular. Jaringan penunjang retikulin kolaps disertai deposit jaringan ikat,
distorsi jaringan vascular, dan regenerasi nodularis parenkim hati. (FKUI.
2006)
Menurut Brunner & Suddarth.
2002 sirosis hepatis merupakan penyakit yang ditandai oleh adanya peradangan
difus dan menahun pada hat, diikuti dengan poliferasi jaringan ikat, degenerasi
dan regenerasi sel-sel hati, sehingga timbul kekacauan dalamsusunan perenkim
hati.
2.2 Klasifikasi Sirosis Hepatis
2.2.1
Tipe Kardiak sirosis
Liver membengkak dan berubahsecara reversibal,jika
CHF diobati secara efektif. Beberapa fibrosis akan terjadi pada penderita CHF
yang lama.
Etiologi : Gagal jantung sisi kanan (CHF).
2.2.2
Tipe Biliary sirosis
Kerusakan kronis pada saluran empedu, pada mulanya
liver membesar, kemudian mengeras dan nodular, jaundice (penyakit kuning)
adalah gejala utama.
Etiologi : Kerusakan biliary dalam liver dan saluran
empedu.
2.2.3
Tipe Sirosis post nekrotik
Ukuran liver mengecil dengan noidula jaringan
fibrosa.
Etiologi : Nekrosi yang berlebihandari hepatotoxindan
biasanya oleh virus hepatitis.
2.2.4
Tipe Sirosis Laennec (nutrisi,portalor alcoholic
sirosis)
Pembentukan kolagen secara berlebihan , liver
dilapisi oleh lemak yang meluas dan akhirnya lemak menjadi kecil dan nodular.
Etiologi : Alkioholisme, malnutrisi.
2.2.5
Tipe Non specific metabolic sirosis
Portal dan fibrosis hati akan berkembang, dan hati
membesar dan mengeras.
Etiologi :Masalah nfiltrate penyakit infeksi,penyakit
nfiltrate dan penyakit GI.
2.3 Anatomi dan Fisiologi Hepar
2.3.1
Stuktur Anatomi Hepar
2.3.1.1
Hepar
Hepar merupakan organ yang paling besar dalam tubuh
kita, warnanya coklat dan beratnya sekitar 1300-1550 gram. Hepar mempunyai
bentuk melebar yang kasar dengan bagian dasarnya pada sebelah kanan dan bagian
aspeknya pada sebelah kiri, hepar teletak pada kuadran kanan atas abdomen yang
terlindungi oleh tulang rusuk kartilago kustae.
2.3.1.2 Pembuluh darah pada
hati
Hati mempunyai dua jenis peredaran darah yaitu arteri
hepatica dan vena porta.
2.3.1.3 Lobus
Ligament fasifarum dan peritoneum sebelah atas dan
suatu system yang berbentuk H dari fosa (dengan fisura porta sebagian besar
yang menyilang H) sebagian membagi hepar kedalam yaitu lobus kanan yang besar,
lobus kiri yang kecil, lobus quadrates dan lobus kaudatus, lobus-lobus pada
aspek viseral.
2.3.2
Fisiologi Hepar
Fungsi hati dibagi atas 3 macam yaitu :
2.3.2.1
Fungsi pembentukan dan ekresi empedu
Empedu dibentuk secara terus-menerus oleh hepatosit
dan dikumpulkan dalam kanikulus serta saluran empedu. Empedu terutama tersusun
dari air dan elektrolit, seperti natrium, kalium, kalisium, klorida serta
bikarbonat dan juga mengandung dalam jumlah yang berarti beberapa substansi
serta garam-garam empedu. Empedu dikumpulkan dan disimpan didalan kandung
empedu untuk kemudian dialirkan kedalam intestinum bila diperlikan bagi
pencernaan. (Brunner and Suddarth, 2001)
2.3.2.2
Fungsi metabolik
Metabolism adalah proses sel yang berlangsung
terus-menerus dimana molekul-molekul makanan dasar dibentuk menjadi struktur
sel atau simpanan energi dan kemudian diuraikan dan digunakan untuk menjalankan
fungsi-fungsi sel. Hati penting untuk anabolisme dan katabolisme.
2.3.2.3
Fungsi vaskuler hati
Hati menerima suplai darahnya dari dua sumber yang
berbeda yaitu darah vena sekitar 1000mL/menit dan darah arteri sekitar
500mL/menit dan memiliki saturasi oksigen yang tinggi. Kedua sumber darah
tersebut mengalir kedalam kapiler hati yang disebut sinusoid.
2.4 Etiologi
Beberapa penyebab dari sirosis
hepatic yang sering adalah:
1) Post
nekrotic cirrhosis (viral hepatits)
2) Proses
autoimmune:
a) Cronic
active hepatitis.
b) Biliary
cirhosis
3) Alkoholisme
4) Kriptogenik
5) Kardiak
6) Metabolik,
keturunan dan terkait obat
2.5 Patofisiologi
Sirosis laenneec yang
disebabkan oleh alkoholisme dan pada tipe – tipe sirosis lainnya penimbunan
lemak di hati adalah perubahan pertama atau awal yangh muncul.penimbhunan lemak
ini dapat diatasi apabila factor penyebabnya dihentikan (alcohol,malnutrisi,kerusakan
saluran empedu. Jika proses degenerasi berlanjut maka terjadilah inflamasi akut
( hepatitis alcohol ) dan mengakibatkan sirosis.
Akibat dari bebrapa jenis
sirosis hati ini terjadi kehilangan fungsi hati dan menjimbulkan obstruksi pada
pembuluh darah ke hati.Perubahan fisiologis biasanya dilihat kemudian setelah
penyakit ini menjadi lebih berat.Perubahan fisiologis ini juga akan muncul bila
kerusakan hati sudah mencapai ¾ bagian.
Perubahan fibrotik hati
karena adanya obstruksi dan kerusakan struktur hati mengakibatkan obstruksi
pada vena limpa dan aliran darah portal.kerusakan ini dapat menyebabkan masalah
lain seperti retensi cairan,termasuk Peningkatan oedem ,asites dan hidrotorax.
Peningkatan tekanan pada vena porta dan obstruksi vena limpa mengakibatkan
splenomegali dan perubahan fungsi limpa, yang bisa menyebabkan leukopenia,
trombositopenia dan anemia. Hipertensi portal menyebabkan tekanan vena,
hemostasis vascular, pemekaran pembuluh vena, hemorrhoid dan varises
esopahagus.
Virus hepatitis
↓
Inflamasi hati dan
sekresi antigen antibody terus menerus
↓
Kematian sel parenkim
hati
↓
Timbul kolaps pada
kerangka reticulum
↓
Terbentuk jaringan
parut yang luas
↓
Peradangan pada sel
hati
↓ ↓ ↓
Terjadi bendungan dalam empedu merangsang medula vomiting klien rawat di RS
↓ ↓ ↓
M’absorpsi asam dgn
garam empedu mual, muntah reaksi klien thdp stress
↓ ↓ ↓
Terangsang saraf
sensoris ggn nutrisi stress psikologik
↓ ↓
Pruritis ggn rasa aman:cemas
↓ merangsang
serabut saraf
Kerusakan integritas
kulit reseptor nyeri mengeluarken
serotonin
dan bradikinin
↓ asupan makan berkurang
Hipotalamus ↓
↓ metabolisme tubuh ↓
Cortex cerebri ↓
↓ pembentukan
ATP ↓
Nyeri dipersepsikan ↓
↓ lemas
Ggn rasa nyaman:nyeri ↓
Ggn pemenuhan keb ADL
2.6 Manifestasi Klinis
- Mual-mual, nafsu makan menurun
- Cepat lelah
- Kelemahan otot
- Penurunan berat badan
- Air kencing berwarna gelap
- Kadang-kadang hati teraba keras
- Ikterus, spider naevi, erytema palmaris
8. Asites
- Hematemesis, melena
- Ensefalopati
2.7 Pencegahan
2.7.1
Pencegahan Primer
1.
Mengurangi konsumsi alkohol
2.
Istirahat yang cukup
3.
Makanan tinggi kalori dan protein
4.
Vitamin yang cukup
5.
Pengobatan terhadap penyulit.
2.7.2
Pencegahan sekunder
Deteksi awal sirosis biasanya sulit karena tanda-tanda
sirosis,perubahan fungsi fisiologis dari hati akan muncul bila hati telah
mengalami kerusakan ¾ bagian. Atas
alasan ini pemantauan konsumsi alkohol menjadi fokus pencegahan.
2.8 Penatalaksanaan
2.8.1 Pengobatan
Bila dengan istirahat dan diit
asites tidak dapat diatasi, berikan pengobatab diuretic yang disertai KCl atau
kalium durules. Bila natrium rendah diberikan diit bebas garam, bila perlu
diuretic dihentikan sementara.
2.8.2 Memperbaiki
keadaan gizi, bila perlu dengan pemberian infuse larutan albumin secara perlahan-lahan
dan larutan glukosa
2.8.3 Bila
setelah 4 hari penurunan berat badan kurang dari 1kg, diberikan amilorid
100mg/har. Bila penurunan berat badan kurang dari 2kg, tinggikan dosis amilorid
200mg/hari. Hentikan diuretic bila timbul procoma hipokalemia alkalosis atau
penurunan berat badan kurang dari 0,3kg/hari
2.8.4 Vit.
K pada kasus dengan kecenderungan perdarahan
2.9
Pemeriksaan Diagnostik
2.9.1 Meningkatnya
serum SGOT, SGPTtostafese alkali dan bilirubin total. Pada pemeriksaan feces
test benzidin (+), urobilinogen meningkat, protein total dan albumin menurun
karena hati mengalami gangguan dalam mensintesa protein. Serum globulin
meningkat karena terjadi peningkatan sintesa globulin dan factor pembekuan
termasuk fibrinogen akan menurun. Masa protombin memanjang karena sintesa
protombin oleh hati menurun, Hb dan Ht menurun.
2.9.2 USG
untuk mengukur perbedaan densitas antara sel-sel parenkim hati dan jaringan
parut
2.9.3 MRI
untuk memberikan informasi tentang besarnya hati
2.9.4 Analisa
gas darah untuk mengetahui keseimbangan ventilasi, perfusi dan hipoksia
2.10
Pengkajian
Data Fokus
2.10.1
Identitas Klien
Identitas klien terdiri dari Nama klien, umur, jenis
kelamin, agama, suku bangsa,alamat, tanggal masuk RS, No. Medrec
2.10.2 Identitas Penanggung Jawab
Identitas penanggung jawab klien terdiri dari nama, umur,
jenis kelamin, alamat, hubungan dengan klien
2.11.3 Keluhan Utama
Biasanya klien atau keluarga klien mengeluh batuk dengan
atau tanpa dahak lebih dari tiga minggu
2.11.4 Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat kesehatan sekarang merupakan perjalanan penyakit
klien mulai dari rumah klien hingga dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan
metode PQRST
2.11.5 Riwayat Penyakit Dahulu
Dalam pengkajian riwayat penyakit dahulu ditemukan apakah
klien pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya atu pernah menderita
penyakit lain hingga harus di rawat di rumah sakit
2.11.6 Riwayat Penyakit Keluarga
Dalam pengkajian riwayat penyakit
keluaraga dapat diketahui apakah ada keluarga klien yang memiliki penyakit yang
sama seperti klien atau memiliki penyakit menular atau penyakit keturunan lainnya
2.11.7 Genogram
Genogram keluarga klien terdiri dari tiga generasi
2.12 Pola Aktivitas Klien
Jenis aktivitas
|
Sebelum sakit
|
Saat sakit
|
Pola makan dan minum
|
|
|
·
Jenis mak / minuman
·
Frekuensi
·
Kuantitas
·
konsistensi
|
Nasi/air putih
3x/hari
1 porsi
padat
|
Bubur/air putih
3x/hari
½ porsi
kental
|
Pola eliminasi BAB / BAK
|
|
|
·
Frekuensi BAB
·
Warna
·
Konsistensi
·
Frekeunsi BAK
·
Warna
·
konsistensi
|
1x/hari
Kuning
Padat
6x/hari
Kuning
cair
|
2-3x/hari
gelap
Cair
5x/hari
pekat
cair
|
Pola Personal Hygiene
|
|
|
·
Frekuensi
·
Ganti Pakaian
|
2x/hari
2x/hari
|
1x/hari
1x/hari
|
Pola istirahat dan tidur
|
|
|
·
Frekuensi
·
Kualitas
|
1x/hari
nyenyak
|
4x/hari
gelisah
|
2.13 Pemeriksaan Fisik
2.13.1 Tanda-tanda Vital
TD : >
120/90mmHg
Nadi : > 80X
/ mnt
RR : > 24x
/ mnt
T : >
37ºc
2.13.2 Pemeriksaan fisik persistem
2.13.2.1 System Pernafasan :
Inspeksi :
RR cepat > 24x/mnt
Pergerakan
dinding dada simetris / asimetris
Tampak sputum berwarna hijau dan kental
Auskultasi :
Suara nafas tambahan Ronchi (+)
Palpasi :
adanya nyeri tekan
Perkusi :
terdengar suara resonan (nyaring) pada dada sebelah kanan
2.13.2.2 System Cardiovaskuler :
Nadi takikardi
Terdapat suara tambahan (murmur)
Disritmia bunyi jantung ekstra (S3, S4)
2.13.2.3 System Pencernaan :
Frekuensi BAB lebih sering
Konsistensi BAB cair
Berat badan menurun setiap hari
Distensi abdomen (asites)
2.13.2.4 System Perkemihan
Frekuensi BAK lebih sering
Warna urine cenderung lebih pekat
Urine bau keton
2.13.2.5 System Musculoskeletal
Penurunan tonus otot
Letargi
Mudah lelah
2.13.2.6 System Reproduksi
Terdapat gangguan menstruasi
Atrofi testis
Kehilangan rambut (dada, axila, pubis)
2.14
Analisa Data
No
|
DATA
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
1.
|
DS: Kemungkinan klien mengatakan nyeri pada abdomen
DO:
-
Nyeri tekan
-
Klien tampak memegang perutnya
-
Klien tampak meringis ketika di palpasi abdomenkuadran atas
-
Skala nyeri (0-5)
|
Virus hepatitis
↓
Inflamasi hati dan sekresi antigen
antibody terus menerus
↓
Kematian sel parenkim hati
↓
Timbul kolaps pada kerangka reticulum
↓
Terbentuk jaringan parut yang luas
↓
Peradangan pada sel hati
↓
merangsang serabut saraf reseptor
nyeri mengeluarken serotonin dan bradikinin
↓
Hipotalamus
↓
Cortex cerebri
↓
Nyeri dipersepsikan
↓
Ggn rasa nyaman:nyeri
|
Ggn rasa
nyaman:nyeri
|
2.
|
DS : kemungkinan klien mengatakan mual
DO :
-
Klien tampak mual muntah
-
Anoreksia
-
Nyeri abdomen
-
BB menurun
-
Porsi makan tidak habis
|
Peradangan pada sel hati
↓
merangsang medula vomiting
↓
mual, muntah
↓
ggn nutrisi
|
Gangguan pemenuhan nutrisi
|
3.
|
DS: Kemungkinan klien mengatakan lemas
DO :
-
Klien tampak bedrest
-
Aktivitas klien tampak dibantu
-
Klien tampak lemas
|
mual, muntah
↓
asupan makan berkurang
↓
metabolisme tubuh ↓
↓
pembentukan ATP ↓
↓
lemas
↓
Ggn pemenuhan keb ADL
|
Gangguan pemenuhan ADL
|
4.
|
DS : Kemungkinan klien mengatakan gatal pada bagian badan
DO :
-
Klien tampak menggaruk bagian tubuh yang gatal
-
Terdapat pruritis
-
Warna kulit yang digaruk memerah
|
Peradangan pada sel hati
↓
Terjadi bendungan dalam empedu
↓
M’absorpsi asam dgn garam empedu
↓
Terangsang saraf sensoris
↓
Pruritis
↓
Kerusakan integritas kulit
|
Kerusakan integritas kulit
|
5.
|
DS : Kemungkinan keluarga klien mengatakan cemas dengan kondisi
klien
DO :
-
Kleuarga klien tampak gelisah
-
Keluarga klien selalu menanyakan tentang keadaan klien
|
Peradangan pada sel hati
↓
klien rawat di RS
↓
reaksi klien thdp stress
↓
stress psikologik
↓
ggn rasa aman:cemas
|
Gangguan rasa aman : cemas
|
2.15
Diagnosa Keperawatan
1.
Gangguan rasa nyaman :
nyeri b.d proses peradangan
2.
Gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi b.d anoreksia
3.
Gangguan pemenuhan ADL
b.d kelemahan fisik
4.
Gangguan rasa aman :
cemas b.d proses hospitalisasi
5.
Kerusakan integritas
kulit b.d pruritis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar